Rabu, 03 Februari 2010

Kekuatan Memberi

image

Sebagai seorang manusia, ketika kita membantu ada perasaan ingin dibalas.

Jika pada suatu hari nanti kita dalam kesulitan maka kita berharap orang – orang yang telah kita bantu bisa balik membantu kita. Tapi kenyataan tak seindah harapan. Berikut adalah cerita mengenai Kekuatan Memberi, yang memberi kita suatu pelajaran bahwa pemberian yang kita berikan sebaiknya dilakukan dengan iklas.Ada seorang Saudagar yang terkenal baik hati dan sering memberi bantuan kepada saudara dan teman yang minta tolong kepadanya. Suatu hari, Saudagar itu mengalami kesulitan seolah menghadapi jalan buntu dan butuh bantuan orang lain. Kemudian dia mendatangi semua teman dan saudara yang dulu ditolongnya.

Tapi ternyata tidak ada yang mau membantu. Bahkan saat dia bercerita tentang masalah yang dihadapinya, mereka tidak peduli dan menganggap bahwa itu bukan masalah mereka. Saudagar itu kecewa dan marah dengan kenyataan yang dihadapinya. Dia tidak habis berpikir mengapa orang yang dulu merengek dan minta bantuan kepadanya bahkan telah dibantunya, ternyata hanyalah sekumpulan orang – orang yang tidak tahu bersyukur dan berterima kasih. Saat ia membutuhkan bantuan, maka dia diperlakukan seperti itu. Semakin memikirkan hal itu, maka semakin kecewa dan marahlah dia. Semua hal itu makin mengganggunya. Saudagar itu menjadi sulit tidur, gampang marah dan tidak bisa berpikir jernih.

Sampai berhari – hari Saudagar itu menjalani kehidupan yang tidak bahagia seperti itu. Akhirnya dia mendatangi orang bijak. Setelah mendengar cerita Saudagar itu, Orang Bijak itu berkata bahwa kebaikan hati Saudagar itu kini berakibat buruk karena merasa tidak bahagia, kecewa dan marah. Ini semua karena Saudagar itu salah menilai orang lain. Saudagar itu terlalu berharap banyak kepada orang yang dibantunya. Bahwa orang yang dibantunya itu akan membalas budi.

Tapi kenyataannya berbeda sekali. Lalu Orang Bijak itu berkata bahwa jika dia ingin mendapat imbalan atas bantuan yang diberikannya, maka saat dia membantu berilah pelajaran kepada mereka bagaimana cara berterimakasih kepada Saudagar itu. Dan jika tidak ingin dikecewakan orang lain, maka berilah bantuan tanpa mengharap imbalan apapun. Karena perbuatan baik yang telah dilakukan jangan sampai dihilangkan dan dikotori maknanya dengan keinginan untuk dibalas. Karena jika kita tidak mendapatkan balasannya maka akan menimbulkan kekecewaan, kemarahan dan kebencian di hati.

Saat orang lain memohon bantuan kita dan kita menolong mereka, ada keinginan bahwa usaha kita itu suatu hari nanti akan dibalas kala kita menemui kesulitan. Dan itu adalah hal yang wajar terjadi dalam kehidupan ini. Orang yang berjiwa besar akan berpikir bahwa membantu adalah membantu tanpa ada embel - embel dibelakangnya. Jika kita salah menolong orang yang kita bantu, maka instropeksi dan benahi diri kita sendiri. Masalah yang sedang kita hadapi adalah tanggungjawab kita sendiri. Jadi kita tidak perlu menyalahkan dan kecewa dengan orang yang tidak mau membantu kita. (hac)

sumber: www.smartfm.co.id

Tidak ada komentar: