Jumat, 29 Agustus 2008

KEPEMIMPINAN KAUM MUDA


Gegap gempita dan euphoria peringatan hut proklamasi kemerdekaan republik indonesia setiap tanggal 17 agustus selalu membahana diseluruh penjuru nusantara pada setiap tahunnya, tak pelak peringatan ini menghamburkan dana dan mengalirkan hujan keringat serta air mata haru bagi rakyat indonesia khususnya banyak kegiatan dan perlombaan yang memupuk rasa kebersaman dan persatuan namun tak mampu memupuk secara maksimal rasa nasionalisme dan keinginan untuk memiliki secara utuh dan menjadi bangsa indonesia seutuhnya, karena setiap kegiatan yang diadakan hanya sebagai hiburan belaka.

Sebaliknya jarang sekali kita temui suatu kegiatan yang bertujuan menciptakan sebuah perubahan untuk kemajuan negeri tercinta ini misalnya pemberantasan korupsi hanya menjadi tugas penegak hukum tidak banyak peran masyarakat disana, pembasmian pelaku illegal loging yang mengancam ekosistem dan salah satu penyebab perubahan iklim juga hanya menjadi peran penegak hukum.
Momentum sepuluh tahun reformasi, enam puluh tiga tahun kemerdekan republik indonesia dan satu abad kebangkitan nasional semestinya membawa bangsa ini kedalam proses konsolidasi demokrasi yang lebih dewasa. Namun hingga detik ini cita-cita reformasi belum bisa menunjukkan peran yang berarti untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi republic ini Reformasi Hanya Menciptakan Politisi-Politisi Baru Dengan Berbagai watak,dan tingkah laku namun reformasi belum bisa menciptakan seorang negarawan sejati, terbukti dengan belum puasnya beberapa kalangan masyarakat seperti ,rakyat miskin, kaum petani dan nelayan, kaum buruh dan pekerja bahkan pelaku reformasi itu sendiri.

Beberapa amanah reformasi yang menjadi inspirasi perjuangan elemen muda yang berbalutkan almamater disaat runtuhnya rezim tiran orde baru yang berkuasa selama tiga puluh dua tahun belum bisa seutuhnya diwujudkan menjadi sebuah kenyataan. Penegakan hukum terkesan tebang pilih dan bermuatan politis, pemberantasan korupsi belum menyentuh koruptor kakap, penyelesaian kasus ham yang masih dianggap baru sebatas wacana. Belum stabilnya harga bahan kebutuhan pokok, tingkat kriminalitas yang begitu tinggi, pembangunan infrastruktur yang belum merata, pengembangan sumber daya manusia belum maksimal, tingkat pengangguran yang merata diseluruh daerah, pemberantasan kemiskinan yang juga belum maksimal ,asset-aset vital negara seperti pertambangan energi, teknologi komunikasi dan informasi mayoritas dikuasi oleh perusahaan asing. Persoalan kebangsaan yang begitu pelik dan rumitnya ini ibarat menyulam dengan benang yang kusut mengurainya bukan suatu hal yang sederhana jika ditarik benang yang satu maka benang yang lain akan putus atau semakain kusut solusinya adalah dengan mangganti dengan benang yang baru agar bisa menyelesaikan sulaman yang lain. Sudah semestinya kita harus memiliki komitmen besar untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada agar generasi muda negeri ini bisa menatap masa depan yang cerah, mungkin sudah saatnya kita mempertimbangkan kepemimpinan kaum muda yang masih memiliki semangat dan energi positif dengan idialisme yng ada serta belum memiliki dosa-dosa politik masa lalu apalagi kaum muda selalu meneriakan tuntutan perubahan walaupun dengan cara revolusi gerakan kaum muda asalkan kesejahteraan dan kemakmuran bisa terwujud tidak akan menjadi masalah.

Kepeloporan kaum muda bukan saja bergema akhir-akhir ini namun jauh sejak awal mula berdirinya bangsa ini ketika didirikannya organisasi boedi oetomo pada tahun 1908 sehingga melahirkan tokoh-tokoh muda pada masa setelah itu seperti soekarno dan muhammad hatta.
Bergulirnya kembali wacana kepemimpinan muda bukan tidak berdasar dan memiliki alasan yang kuat namun merupakan sebuah keniscayaan untuk mewujudkan cita-cita luhur para pendiri republik ini yang diantaranya ingin “mandiri dibidang ekonomi, berdaulat dibidang politik dan berkepribadian dalam social dan budaya”. Untuk menyambut perkembangan yang begitu pesat dan serba mengandalkan sistim teknologi informasi yang modern serta berubah begitu cepaatnya tantu kita harus mengembangkan program pendidikan yang berkualitas berbasis kompetensi agar tercipta sumberdaya manusia yang selalu muda dan bisa diandalkan dalam mewujudkan cita-cita tersebut, karena masih memiliki semangat yang menyala dan berapi-api .

Tidak bisa dipungkiri kekecewaan terhadap hegemoni kaum tua yang masih menduduki kepemimpinan pemerintahan dan partai politik tertentu yang tidak memberikan ruang yang maksimal terhadap kaum muda untuk ikut berkiprah sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pemberontakan batin kaum muda untuk segera merebut tampuk kepemimpinan jika ini dibiarkan maka kegelisahan ini akan mengelinding seperti bola salju yang semakin lama semakin membesar dan menghantam pendahulunya yang selalu ingin berkuasa tampa secara serius ingin mewujudkan masyarakat adil dan makmur “gemah ripah loh jinawi” tapi malah sebaliknya. Jika kondisi ini tidak disadari dan dibiarkan oleh seluruh stake holders bangsa ini maka tidak menutup kemungkinan suatu saat akan terjadi revolusi gaya baru sebuah pemberontakan yang dilakukan oleh kaum muda bukan dengan cara yang dilakukan ketika runtuhnya rezim orde lama dan terjungkalnya orde baru dan berganti dengan reformasi dimana kaum muda hanya dimanfaatkan oleh sebagian elit politik saja yang notabene bukan bagian dari orang-orang muda, tetapi revolusi kali ini adalah revolusi yang secara alamiah akan menyingkirkan kelompok dinasti lawas berganti dengan kaum muda yang memiliki konsep yang jelas dan begitu setia kepada pancasila dan uud 1945 dalam upayanya untuk mewujudkan suatu negara dan bangsa yang adil, makmur, sentosa, dan mendapat limpahan rahmat, keberkatan/perlindungan, keridlaan, dan ampunan dari tuhan yang maha kuasa “baldatun toyyibatun worobbun ghofur” oleh karenanya pada pemilu 2009 yang akan kita songsong ini hendaknya menjadi momentum bagi kaum muda untuk menujukkan kekuatan dan kemampuan agar dapat merebut kekusaan tampa perlu menggunakan kekerasan dan mengeluarkan darah setetes pun melainkan perang konsep serta beradu peran dan bekerja keras dalam memikat hati rakyat, akankah kaum muda diberi kesempatan…? Atau akan munculnya sinergi antara kaum muda dan tua ? Kita tunggu saja….
namun selama matahari masih bersinar disitu akan muncul harapan baru karena…
BERGERAK ADALAH PERJUANGAN,
DIAM AKAN TERTINDAS.
MUNDUR ADALAH PENGHIANATAN.

Senin, 18 Agustus 2008

PRESIDEN DAN WAPRES TERIMA UCAPAN SELAMAT DARI NEGARA SAHABAT


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima ucapan selamat hari kemerdekaan dari perwakilan negara-negara sahabat di Indonesia.
Satu per satu Duta Besar negara-negara sahabat di Indonesia dipanggil oleh pembawa acara untuk memasuki ruang tengah di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu malam.
Mereka kemudian menyalami Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono serta Wapres Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah yang berdiri berlatar karangan bunga di sisi kiri tengah ruangan.
Selain para dubes, hadir pula untuk memberi selamat hari kemerdekaan ke-63 itu para kepala perwakilan lembaga internasional di Indonesia.
Para Dubes itu kemudian bergabung dengan para tamu undangan lain di lapangan rumput antara Istana Merdeka dan Istana Negara.
Lapangan rumput itu telah disulap sebagai tempat jamuan makan malam dengan tenda-tenda besar dan beratus meja kursi.
Hadir pula pada acara resepsi resmi kenegaraan hari kemerdekaan ke-63 itu para menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan pemimpin lembaga tinggi negara.
Juru bicara Kepresidenan Dino Pati Djalal menyatakan pemerintah Indonesia telah mengundang 32 tokoh dari 27 negara untuk hadir pada acara jamuan makan malam itu.
Di antara tokoh yang diundang itu adalah Kepala Departemen Jurnalisme Afrika Selatan, Pedro Deon Didierichs, Asisten Profesor Departemen Diplomasi Internasional Whitehead University Amerika Serikat, Ann Marie Murphy, Thai Aung Yin dari Kementerian Luar Negeri Myanmar, serta Mantan Menteri Industri dan Energi Spanyol, Josep Peiquee Cums.(detikcom/Ant/d)

Kamis, 14 Agustus 2008

KEMERDEKAAN YANG SEMU

Pemuda adalah salah satu pilar penting untuk mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia,disetiap Negara dan bangsa manapun biasanya sangat membutuhkan peran pemuda untuk menjadi kader dan penerus kaberlangsungan sebuah peradaban dan cita-cita bersama demi kamakmuran,kesejahteraan,dan ketentraman masyarakat secara umum.
Pergerakan pemuda berawal pada saat pembentukan organisasi “Boedi Oetomo” pada 20 Mei 1908 hingga sekarang diperingati sebagai hari kebangkitan nasional yang ke 100 atau satu abad, didirikan oleh beberapa orang pemuda yang bernama Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan Soeleman. Berdirinya Budi Utomo inilah yang nantinya akan menjadi awal gerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Keadaan bangsa indonesia dianggap buruk oleh bangsa lain, pejabat pribumi yang notabene kaum tua hanya mencari kuntungan semata dan mementingkan kepantingan pribadi,selalu berpihak pada bangsa penjajah yaitu belanda.
Dua puluh tahun sejak berdirinya sebuah gerakan pemuda pertama itu maka diadakanlah kongres pemuda ke II tepatnya tanggal 28 Oktober 1928,dan menghasilkan sumpah yang begitu membakar semangat persatuan dan kesatuan bangsa khususnya kaum muda sampai saat ini kita kenal sebagai “sumpah pemuda”. Sumpah yang mengajak seluruh anak muda cikal bakal penerus bangsa untuk bertanah air satu, berbahasa satu, dan berbangsa satu yaitu Indonesia dan selanjutnya memiliki andil besar melahirkan dua orang tokoh yang meproklamirkan kemerdekaan Indonesia yaitu Soekarno (Bung Karno) dan menjadi Presiden Pertama Republik Indonesia, 1945- 1966, menganut ideologi pembangunan ‘berdiri di atas kaki sendiri’. Proklamator yang lahir di Blitar, Jatim, 6 Juni 1901 ini dengan gagah mengejek Amerika Serikat dan negara kapitalis lainnya: “Go to hell with your aid.” Persetan dengan bantuanmu hingga mengelorakan semangat Revolusi bagi bangsanya . dan seorang tokoh perhimpunan indonesia yang menentang imperialisme dan kolonialisme asing yaitu Moehammad Hatta yang lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi

Kemerdekaan, kata soekarno, adalah jembatan emas yang akan mengantarkan rakyat kepada masyarakat adil dan makmur “gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja”. Namun 20 tahun berlalu sejak dibacakannya naskah proklamasi di Jl. Pegangsaan Timur 56 itu masyarakat yang adil dan makmur tak kunjung terwujud menjadi kenyataan , yang ada malahan inflasi yang naik secara eksponensial menembus angka ratusan persen disertai harga-harga sembako yang kian melambung tinggi sehingga tidak dapat terbeli oleh kalangan bawah dan kaum miskin .kemudian pada Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno. Berawal dari keterpurukan yang ada pada saat itu muncullah gerakan pemuda angkatan `65 yang membawa idealisme baru tentang bangsa ini melalui tiga tuntutan rakyat yaitu Turunkan harga, ,rombak Kabinet Dwikora dan bubarkan PKI yang kita kenal dengan “Tritura” hingga pada akhirnya ditangan pemuda yang waktu itu beratribut almamater alias mahasiswa yang bergabung bersama rakyat untuk menurunkan Soekarno segaligus mengakhiri rezim orde lama.Runtuhnya kepemimpinan Soekarno pada tahun itu membuat seorang jendral Soeharto yang lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 18 Juni 1921 menjadi Presiden kedua Republik Indonesia selama 32 tahun. Pada awal masa jabatannya soeharto memiliki Suatu kemampuan kepemimpinan luar biasa yang harus diakui oleh teman dan lawan politiknya (senang atau tidak). Ia menggerakkan pembangunan dengan strategi Trilogi Pembangunan (stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan). Bahkan sempat mendapat penghargaan dari FAO atas keberhasilan menggapai swasembada pangan (1985). Maka, saat itu pantas saja ia pun dianugerahi penghargaan sebagai Bapak Pembangunan Nasional.kemudian pada tahun 1988 konon Ibu Tien Soeharto menyarankan untuk meninggalkan jabatannya sebagai presiden namun tidak diikuti sampai kemudian ibu Tien meninggal dunia (Minggu 28 April 1996). Sepeninggal istrinya Soeharto seperti kehilangan inspirasi untuk memimpin sampai diadakan kembali pemilu tahun 1997.
Seusai Pemilu 1997 sebelum Sidang Umum MPR, Maret 1998, para pembantunya, di antaranya Harmoko, selaku Ketua Umum DPP Golkar, menyatakan akan tetap mencalonkan HM Soeharto sebagai presiden 1998-2003 hingga ia terpilih kembali menjadi presiden. Di bawah kepemimpinan Bapak Pembangunan ini Indonesia berubah menjadi negeri yang ‘aman dalam tekanan’. Ruang demokrasi yang ditutup disertai pembodohan dan pemiskinan berjamaah berlangsung selama 32 tahun . Pada masa ini hubungan Indonesia dengan negeri-negeri kapitalis berlangsung dengan asas “saling percaya”. Negeri kapitalis ‘dipercaya’ untuk mengeruk seluruh kekayaan alam negeri ini dan Indonesia ‘dipercaya’ memegang uang pinjaman dari negeri dan organisasi kapitalis. Hasilnya cukup ‘mnyakitkan’, Indonesia sebagai penghasil 25% timah, 7,2 % emas, dan 5,7% nikel dunia, hanya mendapatkan cipratan keuntungan kekayaan alam dan banjiran hutang. Bahkan pada tahun 1997 terjadi kesenjangan yang begitu besar, cadangan devisa Indonesia hanya mencapai 16,587 milyar dollar AS, sedangkan total kewajiban sebesar 39,197 milyar dollar AS. `Kegemilangan` orde baru ini akhirnya ditutup dengan pertumbuhan ekonomi sebesar -4% (pada April 1998 ) serta krisis multidimensi. ( sumber: sandibayuperwira.wordpress.com)
Sehingga pada akhirnya kebijakan tersebut diatas disambut oleh gelombang unjuk rasa yang sangat luar biasa oleh pemuda dan mahasiswa hingga akhirnya ia harus meletakkan jabatan secara tragis, oleh desakan demonstrasi tersebut (1998) kaum muda kembali meruntuhkan rezim tirani orde baru menjadi orde Reformasi, soeharto digantikan oleh wakilnya prof.DR BJ Habibie yang dilahirkan di Sulawesi pada tahun 1936. Habibie yang sangat jenius mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk belajar Teknik Pembuatan Pesawat Terbang di Aachen, Jerman. Setelah meraih gelar doktor pada tahun 1965, habibie bergabung dengan industri pesawat terbang Hamburger Flugzeugbau (HF) dan kemudian pabrik pesawat terbang, dimana dia menjadi wakil presidennya.
Pada tahun 1974, Soeharto meminta Habibie untuk kembali ke Indonesia, dan menempatkannya sebagai pimpinan perusahaan perminyakan stategis.
Pada tahun 1978, Habibie ditunjuk sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek). Jabatan ini dipegangnya sampai akhirnya pada Maret 1998 dia dinobatkan sebagai wakil presiden Republik Indonesia. Sewaktu menjabat sebagai Menristek, Habibie terkenal sebagai penyokong proyek ekonomi keuangan negara yang mahal yang ditujukan untuk membuat Indonesia berkecukupan secara teknologi (www.setwapres.go.id).

Setelah terjadinya Reformasi presiden telah berganti tiga kali yaitu Abdurrahman wahid, yang diturunkan melalui sidang istimewa setelah ia mengeluarkan dekrit untuk membubarkan DPR kamudian digantikan oleh Megawati, banyak aset Negara dijual seperti Indosat ,ekonomi dikuasi asing, Kemudian pada tahun 2004 Susilo Bambang yudoyono menjadi presiden pertama yang terpilih secara langsung namun hingga kini tidak ada kemajuan yang berarti yang betul-betul mengarah pada kesejahteraan rakyat dibidang ekonomi maupun dibidang lain Kriminal terjadi dimana-mana koruptor semakin tidak terkendali kedudukan dalam hukum masih kalah jauh dibandingkan tingkat pemerataan korupsi yang awalnya berpusat di keluarga Cendana dan kroni dekatnya namun akhirnya menjalar ke seluruh kerjaan–kerajan kecil di daerah, provinsi maupun kabupaten akibat kebijakan otonomi daerah yang kurang matang . Pengerukan kekayaan alam oleh asing tetap saja dominan terjadi. BBM dinaikkan ,pendidikan mahal pekerjaan semakin sulit harga diri kita diinjak oleh bangsa lain, tenaga kerja kita diperas, diperkosa dan dihina majikannya kebijakan ekonomi lebih berpihak pada pemilik modal asing Dalam sektor migas misalnya, dari 137 perusahaan migas yang ada di Indonesia hanya 20 yang merupakan perusahaan nasional. Meskipun pemasukan sektor migas mencapai 70-80 trilyun rupiah, namun itu belum ada apa-apanya dibandingkan dengan keuntungan sebesar 170 trilyun rupiah/tahun yang diraih exxon ke depannya di blok Cepu saja (detik.com 28 July 2006). Bahkan yang lebih hebatnya lagi UU PMA (penanaman modal asing) memberi izin hak guna usaha selama 95 tahun bagi para PMA, sebuah angka yang jauh lebih tinggi dari pada angka harapan hidup rata-rata manusia di Indonesia (70 tahun)

kini yang menjadi pertanyaan apakah kita sudah benar-benar merdeka…?????????
Namun sebagai anak muda yang masih memiliki darah yang selalu menggelora kita tidak boleh pesimis ditangan kitalah kemajuan Rapublik yang kita cintai ini, mari kita bangun bangsa ini dengan sekuat tenaga, kita bangun dengan semangat nasionalisme dan patriotisme yang kita miliki, mari kita kobarkan didalam dada kita sebuah harapan baru untuk mewujudkan masa depan yang labih mandiri anti inervensi asing kita mulai dengan berbuat sekecil apapun yang kita mampu, selama matahari masih terbit dari timur teggelam disebelah barat pertiwi ini disana masih ada harapan baru kerena:
BERGERAK ADALAH PERJUANGAN
DIAM AKAN TERTINDAS
MUNDUR ADALAH PENGHIANATAN

BIODATA PENULIS
Nama lengkap : Fahman Habibi
Tempat dan tanggal : Madras,07 Agustus 1983
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
weblogs : www.fahmaninstitut.blogspot.com
friendster : fahman_pman@yahoo.com
Status Perkawinan : Belum Nikah
Alamat tempat tinggal : Jl. Kramat Sentiong V no 151e Kel,Kramat
kec, Senen Jakarta Pusat.
Riwayat Pendidikan :
a.SDN 20 Jambi Lulus Tahun 1995
b.MTs Darunnajah Lulus tahun 1998
c.MA Darunnajah Lulus tahun 2001
d. UHAMKA FE Manajemen Jakarta.
Riwayat Organisasi :
a.Ketua Umum HIMA Manajemen FE UHAMKA tahun 2002-2003.
b.Ketua Komisi Rohis DPM FE UHAMKA tahun 2003-2004.
Sekretaris Bidang IPTEK PK IMM FE UHAMKA,tahun 2002-2004.
d.Sekretaris Bidang Organisasi PC IMM Jak-Sel tahun 2005-2007
e. Menteri Advokasi & Sosial Politik BEM UHAMKA Tahun 2004-2005.
f. Ketua umum Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM UHAMKA) tahun 2005-2006.
g. Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Jambi Jakarta Raya (PERMAJA JAYA)tahun 2005-2008.
h. Aktifis BEM Se-Jabotabek dan BEM se-Indonesia tahun 2004-2005.
i. Salah satu pendiri Lingkar Mahasiswa Jakarta Raya (LIMA JAYA) tahun 2005.
j. Koordinator pemuda dan mahasiswa BMKJ (Badan Musyawarah keluarga Jambi Jakarta raya Tahun 2007-2010.
k.Ketua Komisi pembentukan BEM NUSANTARA Tahun 2007.
l. Salah satu Pendiri GARUDAMUDA INSTITUT Tahun 2008 .
m. Calon anggota DPR RI dari PMB ( Partai Matahari Bangsa) Dapil provinsi jambi