Jumat, 19 Desember 2008

PMB Proklamasikan Din Syamsuddin Sebagai Capres




Jakarta - Partai Matahari Bangsa (PMB) memproklamasikan dukungan terhadap Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin sebagai calon presiden pada Pemilu 2009 mendatang. Din mengalahkan 13 kandidat capres PMB lainnya.

"Kita memproklamasikan Pak Din sebagai capres sembari melakukan konsolidasi ke seluruh wilayah untuk mendukung," kata Sekjen PMB Akhmad Rofiq saat berbincang dengan detikcom, Kamis (18/12/2008).

Rofiq menceritakan, keputusan untuk mendukung Din berawal dari Rapimnas PMB yang digelar bulan September lalu. Rapat tersebut menghasilkan rekomendasi 13 capres dari PMB. PB PMB kemudian melakukan hearing dengan jaringan PMB seluruh Indonesia tentang siapa dari ke 13 tokoh itu yang layak menjadi presiden.

Tiga bulan kemudian, tepatnya pada 3 Desember 2008, rapat pleno PMB menyepakati Dinlah yang dipilih sebagai capres. Pertimbangannya Din adalah tokoh yang memiliki kapasitas untuk menjadi presiden. Pengabdiannya terhadap masyarakat juga cukup besar. Selain itu, Din merupakan tokoh baru yang masih muda dan belum terkontaminasi oleh kekuasaan.

"Jadi PMB sangat mengharapkan melalui Pak Din ini perjalanan mencapai perubahan itu dapat maksimal, karena tidak ada beban masa lalu," jelas Rofiq.

Rofiq mengaku sudah memberitahukan dukungan PMB terhadap Din baik secara langsung maupun melalui telepon. Namun, sejauh ini belum ada tanggapan dari Din.

Dalam proklamasi yang akan digelar di Hotel Cempaka, kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, nanti siang itu, kata Rofiq, Din sengaja tidak diundang. Alasannya untuk menghindari persepsi bahwa dukungan Din ini merupakan kemauan elit PMB atau bahkan Din sendiri.

"Kita tidak menghadirkan untuk jaga-jaga saja bahwa aspirasi partai ini murni sebagaimana yang berkembang dari bawah. Tapi apakah nanti proklamasi ini akan direspons secara lebih dekat oleh Pak Din, ya, kita menunggu saja," cetusnya.

Setelah memproklamasikan dukungan, kata Rofiq, masih ada langkah politik lainnya, yakni melamar Din.

"Nanti kita akan mengambil mekanisme lagi. PMB akan melamar secara langsung. Jadi biar terus menerus bersambung. Setelah proklamasi nanti ada istilah ijab qabul politik. Itu akan kita selenggarakan dalam bentuk lain dan pasti dalam bentuk besar dengan melibatkan seluruh unsur-unsur tokoh masyakat," pungkas Rofiq.
Irwan Nugroho - detikNews(irw/nrl)